SELAKSA.ID– Ketua Umum Pasukan Pro Prabowo (PASPROBO), Saiful Chaniago, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menghidupkan kembali semangat Kebangkitan Nasional melalui berbagai kebijakan dan program kerakyatannya sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8 pada 20 Oktober 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan menjelang peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2025.
Menurut Saiful, semangat Kebangkitan Nasional yang dipelopori oleh organisasi Budi Utomo lebih dari seabad lalu, kini menemukan relevansinya kembali dalam pemerintahan Presiden Prabowo.
“Kebangkitan Nasional sejatinya tidak hanya peristiwa sejarah, tetapi nilai yang harus terus hidup dalam sanubari rakyat. Prabowo Subianto telah menunjukkan bahwa semangat itu kini kembali bangkit,” ujar Saiful dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).
Ia menilai, berbagai program kerakyatan yang digagas Presiden Prabowo menunjukkan komitmen nyata terhadap keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini, menurutnya, merupakan perwujudan dari semangat perjuangan Budi Utomo yang mencita-citakan bangsa yang cerdas dan sejahtera.
Lebih lanjut, Saiful menyoroti latar belakang patriotik Presiden Prabowo yang dinilai kuat, tak hanya sebagai mantan prajurit TNI, tetapi juga sebagai putra dari ekonom dan pejuang nasional Soemitro Djojohadikusumo serta cucu dari Margono Djojohadikusumo, tokoh pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).
“Patriotisme Presiden Prabowo bukanlah hal baru. Itu sudah menjadi bagian dari warisan keluarganya dan kini diwujudkan dalam kepemimpinan nasional yang menekankan persatuan, keadilan, dan kedaulatan bangsa,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Saiful juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum memperkuat komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Semoga Allah SWT senantiasa melindungi bangsa Indonesia dan Presiden Prabowo Subianto,” tutupnya.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei merujuk pada berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, yang dianggap sebagai tonggak awal kebangkitan kesadaran nasional Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan asing.[]
