NGEMOTOR.COM- Tilang adalah singkatan dari 'Bukti Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Tertentu'. Karena terlalu panjang dan merepotkan maka disebut semua, 'Bukti Pelanggaran' jadinya disingkat jadi tilang saja.
Secara spesifik KBBI mengartikan tilang sebagai bukti pelanggaran lalu lintas. Dalam pelaksanaanya, tilang dilakukan oleh petugas kepolisian selaku pihak berwajib di Indonesia. Umumnya, penilangan dilakukan dalam sebuah operasi lalu lintas yang diadakan kepolisian.
Denda Tilang Berdasarkan Jenis Pelanggaran: Tak Ada SIM, Helm & Jalan Kepelanan
Penetapan besaran denda tilang ini diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berikut daftar denda tilang sesuai jenis pelanggaran:
1. Tak Ada SIM
Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281).
2. Tidak Bawa SIM/Tidak Dapat Menunjukkan SIM
Setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tak dapat menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 288 ayat 2).
3. Tidak Memasang Pelat Nomor Kendaraan
Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 280).
4. Motor Tidak Memenuhi Syarat Teknis (spion, lampu utama, klakson, dll)
Setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 285 ayat 1).
5. Mobil Tidak Memenuhi Syarat Teknis (spion, lampu utama, klakson, dll)
Setiap pengendara mobil yang tidak memenuhi persyaratan teknis seperti spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu rem, kaca depan, bumper, penghapus kaca dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 285 ayat 2).
6. Tidak Ada Perlengkapan Pengaman
Setiap pengendara mobil yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan berupa ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 278).
7. Melanggar Rambu Lalu Lintas
Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 1).
8. Melanggar Batas Kecepatan: Ngebut hingga Jalan Kepelanan
Setiap pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 5).
9. Tidak ada STNK
Setiap pengendara yang tidak dilengkapi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 288 ayat 1).
10. Tak Pakai Sabuk Pengaman
Setiap pengemudi atau penumpang yang duduk di samping pengemudi mobil tak mengenakan sabuk keselamatan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 289).
11. Helm Tidak SNI
Setiap pengendara atau penumpang sepeda motor yang tak mengenakan helm standar nasional dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 291 ayat 1).
12. Tidak Menyalakan Lampu Utama
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). (Pasal 293 ayat 1).
13. Motor Tidak Menyalakan Lampu Utama di Siang Hari
Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada siang hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 (lima belas) hari atau denda paling banyak Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah). (Pasal 293 ayat 2).
14. Belok Tanpa Lampu Sein
Setiap pengendara sepeda motor yang akan berbelok atau balik arah tanpa memberi isyarat lampu dipidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 294).
Apakah Masih Ada Sidang Tilang?
Baca:PPKM Diperpanjang, Ini Jadwal & Lokasi Ganjil Genap Jakarta
Sebelumnya, pelanggar lalu lintas yang kena tilang dan mendapatkan slip merah karena ngotot tidak bersalah harus melalui proses sidang tilang. Sidang dilakukan di Pengadilan Negeri setempat sesuai lokasi pelanggaran. Lantas, apakah sidang tilang saat ini masih ada?
Sidang tilang masih ada dan dilakukan untuk memutuskan bersalah atau tidaknya pelanggar dan menetapkan besaran denda tilang. Namun, pelanggar sudah tidak perlu repot datang ke Pengadilan Negeri karena semua urusan tilang kini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri sesuai lokasi pelanggaran.
Jadi, Anda tidak perlu lagi datang ke Pengadilan Negeri. Cukup duduk manis menunggu hasil putusan hakim di sidang tilang dan mengambil dokumen yang ditahan (SIM atau STNK) di Kejaksaan Negeri sesuai tanggal yang tertera di surat tilang.
Aturan ini berlaku sesuai Pasal 7 ayat (4) Nomor 12 Tahun 2016 Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Lalu Lintas yang berbunyi: Bagi yang keberatan dengan adanya penetapan/putusan perampasan kemerdekaan dapat mengajukan perlawanan pada hari itu juga.
Cara Bayar Denda Tilang Secara Online
Pelanggar bisa membayar denda tilang secara online dengan bermodalkan nomor BRIVA yang diberikan oleh polisi saat penilangan. Bagi yang tidak mendapat nomor BRIVA saat ditilang, jangan panik karena Anda bisa mengeceknya melalui situs etilang.polri.go.id atau tilang.kejaksaan.go.id dengan memasukkan nomor register yang tertera pada surat tilang.
Jika sudah mendapatkan nomor BRIVA, Anda bisa langsung membayarkan denda tilang dengan berbagai cara. Anda bisa membayar langsung melalui teller, ATM, mobile dan internet banking, hingga menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC). Berikut cara bayar denda tilang secara umum:
Silakan pilih hendak membayar denda tilang secara online dengan cara apa, melalui teller, transfer ATM, atau mobile dan internet banking
Pastikan Anda sudah mendapatkan nomor BRIVA untuk membayar denda tilang
Setelah melakukan pembayaran denda tilang sesuai dengan nominal titipan, simpan dan cetak bukti pembayaran untuk dibawa ke Kejaksaan Negeri saat mengambil dokumen yang disita
Saat tiba ke Kejaksaan Negeri, maju ke loket dan tunjukkan bukti pembayaran untuk mengambil nomor antrean
Tunggu giliran dipanggil sesuai antrean dan maju ke loket yang telah ditunjuk untuk mengambil dokumen sitaan (SIM atau STNK)
Petugas akan menginformasikan besaran denda yang diputuskan oleh hakim. Jangan lupa ambil sisa titipan denda tilang jika denda yang ditetapkan lebih rendah dari nominal titipan.
Cara Mengambil Kelebihan Sisa Denda Titipan Tilang
Saat mengakses situs etilang.polri.go.id atau tilang.kejaksaan.go.id, nomor register Anda tidak bakal langsung aktif. Silakan tunggu beberapa hari setelah waktu penilangan sampai muncul keterangan berisi informasi kendaraan, nomor BRIVA, hingga denda yang harus dibayarkan.
Namun, jumlah denda yang tertera pada situs tersebut adalah nominal titipan alias denda maksimal sesuai pelanggaran yang Anda lakukan. Besaran denda bisa jadi berbeda saat putusan hakim sudah keluar, mungkin saja lebih rendah dari nominal titipan tersebut. Namun, putusan hakim baru akan keluar 2 minggu setelah penilangan. Biasanya, sidang akan dilakukan di hari Jumat.
Bagi Anda yang sudah membayarkan denda tilang secara online sesuai nominal titipan, jangan bingung jika putusan hakim menetapkan besaran denda tilang lebih rendah dari seharusnya. Anda bisa dengan mudah mengambil kelebihan sisa denda tilang tersebut dengan mengikuti langkah berikut ini:
Periksa data putusan dan pastikan no register, nama pelanggar, dan jumlah titipan telah sesuai
Pilih menu periksa sisa titipan dan sistem akan menginformasikan jumlah sisa titipan yang bisa diambil. Hubungi petugas tilang Kejaksaan Negeri jika terdapat ketidaksesuaian data titipan
Jika sesuai, maka klik tombol "AMBIL SISA TITIPAN"
Setelah itu, unduh surat pengantar dan ambil sisa titipan di cabang BRI terdekat
Tunjukkan surat pengantar tersebut ke teller bank dan petugas bank akan melakukan verifikasi data. Jika sesuai, sisa titipan langsung diserahkan ke pelanggar.
Ini Akibat Telat Ambil Dokumen Tilang di Kejaksaan
Sebenarnya, ada cara lain bagi Anda yang tidak bisa bayar denda tilang secara online. Anda bisa membayarnya langsung di loket tilang Kejaksaan Negeri saat mengambil dokumen yang ditilang. Namun, ada biaya tambahan sebesar Rp 30 ribu. Pastikan juga Anda mengurus tilang sesuai dengan tanggal yang tertera di surat tilang.
Jika tidak sempat datang ke Kejaksaan Negeri sesuai tanggal yang tertera di surat tilang, Anda bisa datang di hari lain sesuai jam operasional. Namun, jangan sampai kelamaan tidak mengurus tilang dan menelantarkan dokumen seperti SIM dan STNK Anda. Karena jika melewati batas waktu tertentu, dokumen tilang itu akan dimusnahkan untuk menghindari penyalahgunaan.
Pada dasarnya, tenggat pengambilan dokumen tilang adalah 3 bulan. Namun, Kejari masih bakal menyimpan dokumen tilang pengendara hingga setahun, bahkan ada yang sampai dua tahun. Jika masih juga tidak diambil, maka dokumen-dokumen tersebut bakal dimusnahkan untuk menghindari penyalahgunaan.