GpCiGfr6TfrlGSOlTUY9TpA6GY==
Light Dark
Bamsoet: Menuju Kemandirian Energi, Pemerintah Pacu Investasi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan

Bamsoet: Menuju Kemandirian Energi, Pemerintah Pacu Investasi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan

Daftar Isi
×


SELAKSA.ID- Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kemandirian energi nasional dalam lima tahun ke depan, seiring dengan meningkatnya sentimen global terhadap transisi energi hijau dan berkelanjutan.

Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor energi terbarukan, seperti energi surya, angin, air, dan panas bumi.

Berbagai proyek strategis telah diluncurkan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Pada Januari 2025, Presiden Prabowo meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan di 18 provinsi, termasuk PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, sebagai simbol akselerasi transisi energi nasional.

“Ini adalah momentum penting bagi Indonesia untuk keluar dari ketergantungan energi fosil dan menjadi pelopor energi bersih di kawasan,” ujar Bambang Soesatyo, Anggota DPR RI

Data menunjukkan bahwa kapasitas terpasang PLTA telah mencapai 6.699 MW dari total potensi sebesar 19.385 MW per 2022. Namun, pemanfaatan energi terbarukan dinilai masih belum optimal dan membutuhkan peran aktif negara, swasta, serta masyarakat.

Sejalan dengan itu, laporan terbaru bertajuk Southeast Asia’s Green Economy menyebutkan bahwa investasi hijau di Asia Tenggara melonjak 43 persen, dengan sektor pengolahan limbah dan tenaga surya menjadi yang paling diminati.

Laporan tersebut memperkirakan potensi pertumbuhan PDB tambahan hingga 120 miliar dolar AS dan penciptaan 900.000 lapangan kerja baru di kawasan jika tren ini terus berlanjut.

Indonesia juga berhasil menarik investasi strategis, di antaranya:

Indonesia Grand Package senilai 9,8 miliar dolar AS, mencakup pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Pabrik mobil listrik BYD senilai 1 miliar dolar AS di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun, yang dijadwalkan beroperasi pada 2026.

Sebagai langkah lanjutan, Presiden Prabowo membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Februari 2025. Lembaga ini dirancang untuk menjadi motor penggerak investasi nasional dan mendukung target kemandirian energi.

“Dengan dukungan kebijakan yang tepat, investasi yang kuat, serta partisipasi masyarakat, kemandirian energi bukan hanya target, melainkan keniscayaan,” tambah Bambang Soesatyo.[]

header ads