GpCiGfr6TfrlGSOlTUY9TpA6GY==
Light Dark
Haidar Alwi: Kapolri Jenderal Listyo Wujudkan Bhayangkara Modern dan Humanis

Haidar Alwi: Kapolri Jenderal Listyo Wujudkan Bhayangkara Modern dan Humanis

Daftar Isi
×

SELAKSA.ID– Tokoh nasional dan pendiri Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi, menilai bahwa Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengalami transformasi signifikan menuju institusi yang lebih profesional, humanis, dan terbuka terhadap kritik.

Menjelang Hari Bhayangkara ke-79 yang diperingati pada 1 Juli 2025, Haidar menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah reformasi yang terus dilakukan Kapolri.

Menurut Haidar, makna "Bhayangkara" sejatinya merujuk pada sejarah panjang sejak era Majapahit, di mana pasukan Bhayangkara bertugas menjaga stabilitas negara dan menegakkan keadilan.

“Dalam konteks modern, Bhayangkara bukan lagi penjaga istana, melainkan penjaga rakyat dan konstitusi. Dan Jenderal Listyo telah membuktikan itu dengan kerja nyata,” ujar Haidar dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

Sejak dilantik pada 2021, Jenderal Listyo memperkenalkan visi "Polri Presisi" yang mengedepankan prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Haidar menilai, visi ini bukan sekadar slogan, tetapi menjadi arah reformasi institusi yang berdampak langsung pada kinerja kepolisian di berbagai lini.

Puncaknya, kata Haidar, terlihat dalam penanganan kasus-kasus besar yang melibatkan oknum internal. Salah satunya adalah kasus pembunuhan antaranggota Polri pada 2022, yang menjadi ujian besar bagi kepemimpinan Listyo.

"Kapolri tidak lari dari tanggung jawab, justru memimpin langsung pengungkapan kasus secara terbuka. Ini bukan hanya tindakan hukum, tapi langkah moral,” tegasnya.

Sejak 2023, peringatan Hari Bhayangkara mulai bergeser dari seremoni tertutup menjadi perayaan inklusif yang melibatkan masyarakat. Diselenggarakan di ruang terbuka, kegiatan Bhayangkara kini diisi dengan pesta rakyat, doa lintas agama, dan refleksi atas kinerja kepolisian.

“Kapolri bahkan secara terbuka meminta maaf atas kekurangan institusinya. Ini bentuk kematangan, bahwa Polri bukan institusi yang anti kritik, tapi siap berbenah,” ujar Haidar.

Menjelang Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini, Polri meluncurkan lomba video edukatif bertema Bhayangkara Presisi, sebagai bentuk partisipasi publik dalam mengedukasi masyarakat tentang tugas kepolisian. Selain itu, Divisi Siber Polri juga semakin aktif dalam memerangi kejahatan digital dan hoaks yang meresahkan publik.

“Yang menarik, Kapolri juga memperkuat sinergi dengan TNI, ditandai dengan pemberian Bintang Bhayangkara Utama kepada pimpinan TNI. Ini bukan sekadar simbol, tapi strategi membangun stabilitas nasional,” tambahnya.

Di tengah masa transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, Haidar menilai langkah Kapolri tetap konsisten menjaga netralitas.

“Dengan mengundang keduanya dalam peringatan Bhayangkara, Kapolri menunjukkan bahwa loyalitas Polri adalah pada konstitusi, bukan pada figur,” ujarnya.

Haidar menegaskan, di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo, Polri telah bergerak dari institusi koersif menuju institusi yang humanis dan konstitusional.

"Bhayangkara sejati bukan yang gagah di depan kamera, tapi yang teguh menegakkan keadilan tanpa sorotan. Dan itu sudah ditunjukkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” pungkasnya.


header ads