Hapsoro, yang memegang 19,68% saham MINA dan berstatus sebagai pemegang saham pengendali, disebut menjadi salah satu faktor utama yang menarik perhatian investor terhadap emiten tersebut. Kehadiran figur besar dalam struktur kepemilikan membuat MINA memiliki eksposur publik yang lebih luas.
Data menunjukkan peningkatan jumlah investor yang sangat agresif:
- Juni 2025: 13.426 investor
- Agustus 2025: 23.279 investor
- September 2025: 27.659 investor
- 31 Oktober 2025: 43.123 investor (naik 15.464 hanya dalam sebulan)
Peningkatan tajam ini menandakan minat kuat dari kalangan investor ritel. Saham-saham yang terkait dengan Hapsoro bukan hanya ramai dibahas, tetapi juga ramai dibeli.
Analis Pemuda.co.id, M. Yudi Suparta, menilai kuatnya sentimen publik terhadap saham yang dimiliki tokoh berpengaruh menjadi salah satu pendorong utama arus investor baru.
“Kenaikan jumlah investor MINA dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa pasar merespons sangat positif saham yang berada di bawah kepemilikan Hapsoro. Sentimen ini bukan sekadar hype, melainkan sinyal bahwa investor melihat prospek jangka menengah yang menjanjikan,” ujar Yudi.
Ia menambahkan, komposisi pemegang saham MINA yang stabil, dikombinasikan dengan volume perdagangan yang meningkat, memberikan ruang bagi pergerakan harga yang lebih dinamis.
“Saat volume transaksi tinggi dan distribusi kepemilikan tetap solid, saham cenderung memiliki likuiditas yang sehat. MINA berada pada posisi tersebut, dan tren ini bisa terus berlanjut selama fundamental sektor properti dan hospitality tetap positif,” tambahnya.
Pada perdagangan terbaru, saham MINA mencatat aktivitas yang tinggi dengan kecenderungan positif:
- Harga terakhir: Rp182 (+2,25%)
- High: Rp195
- Volume: 4,67 juta lot
- Nilai transaksi: Rp87,67 miliar
- Frekuensi: 25.790 kali
- Asing: Net buy tipis (F Buy Rp8,63 miliar vs F Sell Rp8,14 miliar)
Aktivitas tersebut menunjukkan bahwa investor asing juga memberikan dukungan terhadap pergerakan saham MINA.
Komposisi pemegang saham MINA tercatat sebagai berikut:
- Masyarakat Non Warkat: 44,51%
- PT Basis Utama Prima: 30,48%
- Hapsoro (pengendali): 19,68%
- Djoni: 5,33%
Kombinasi kepemilikan publik yang tinggi dan keberadaan pemegang saham strategis memberikan stabilitas sekaligus sentimen positif terhadap saham ini.
Dengan meningkatnya jumlah investor, intensitas perdagangan harian yang tinggi, serta dukungan dari pemegang saham pengendali, saham MINA diprediksi masih akan menjadi salah satu yang paling disorot oleh investor ritel maupun institusi.
Menurut Yudi, momentum ini perlu dimanfaatkan oleh manajemen untuk memperkuat fundamental perusahaan dan meningkatkan transparansi kepada publik.
MINA kini berada pada posisi strategis di tengah menggeliatnya sektor properti dan meningkatnya kompetisi di pasar modal nasional.
